Kamis, 07 September 2017

Tata Busana dan Tata Rias Penari Gandrung

Tata Busana dan Tata Rias Penari Gandrung

gandrung banyuwangi
tata busana gandrung


OMPROG
Omprog atau pernah disebut omprong yaitu hiasan kepala seperti mahkota yang dibuat dari kulit lembu dengan berbagai ragam pahatan dan diberi rumbai pada bagian belakang sebelah bawah yang dihiasi dengan warga kuning emas, dibagian atas dihiasi kembang goyang yaitu bentuk untaian bunga yang terbuat dari kulit atau logam ditopang dengan per dengan warna kuning emas sehingga saat gandrung menari dapat bergoyang.

BASAHAN yaitu terdiri dari :
Kemben yang dibuat dari kain beludru warna hitam dan juga disebut ‘’utuk’’. biasanya dibagian belakang dituliskan nama penarinya serta dihiasi halon kuning emas.
Kelat bahu yang diBali disebut gelang Kara terbuat dari kulit lembu berpahatkan bentuk ragam naga karangrang, dengan sunggingan dan warna dasar kuning emas.
Ilat-ilat atau lamak, yaitu terbuat dari kain beludru warna hitam yang dihiasi dengan halon warna kuning emas.
Pending, yaitu ikat pinggang dari logam selebar lebih kurang 4 cm biasanya berwarna kuning emas atau putih perak gemerlapan.
Gelang dan Cincin, biasanya juga merupakan hiasan harian bagi penari itu sendiri.
Sembong, yaitu hiasan yang terbuat dari kain beludru yang dipergunakan sebagai hiasan penutup bagian depan pinggulnya dan dihiasi dengan halon warna kuning emas.
Oncer, yaitu potongan kain kecil-kecil pendek berwarna merah, putih, hijau dan kuning atau bias saja berwarna putih dan merah yang ditempatkan disekeliling pinggannya sebagai pengisi pada bagian-bagian pinggang yang tidak tertutup oleh sembong dan biasa disebut sembongan.
Sampur yaitu sehelai selendang yang ujungnya diberikan rumbai-rumbai warna kuning emas yang dikalungkan dileher dan berjuntai kebawah, yang berfungsi sebagai penghias gerak-gerak tarinya, dahulu sewaktu dilakukan oleh seorang penari pria, pemasangannya diselipkan pada bagian pinggangnya.
Kain Panjang, dengan pemakaian yang agak tinggi diatas mata kaki dan dibawah lutut biasanya dipergunakan kain panjang batik Gajah Oling dengan warna dasar putih.
Kipas, yang biasanya di pegang tangan kanan, kadang-kadang juga bagian kanan dan kiri.
Kaos kaki warna putih, penggunanya mungkin bersamaan dengan mulai di pergunakannya biola sebagai Pengganti rebab.

tata rias gandrung

Kemudian tentang unsure riasnya, dipergunakan borehan badan berwarna kuning emas, yang disamping berfungsi sebagai lulur dan merupakan unsure mempercantik warna kulit penarinya. semula juga mengandung unsure-unsur magis.sebagaimana penggunaan warna kuning emas untuk lambang keagugan yang dipergunakan sejak jaman dahulu. Pakaian seperti diatas mirip dengan pakaian penari istana.
Unsur-unsur busana dan rias inilah merupakan unsure kebudayaan yang timbul dari unsure-unsur kekratonan dan hidup pula sampai sekarang walaupun kekratonannya sendiri sudah tidak ada lagi.


sumber : https://kanal3.wordpress.com/2014/12/04/busana-dan-tata-rias-yang-digunakan-pada-seni-tari-gandrung-banyuwangi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar